ILMU HADITS
PERADILAN 1
F 1
07.30 – 09.10
ABDUL HALM TALLI, Sag . Mag
150 282 232
AMIR SYAM MARSUKI
101 001 08 007
UIN ALAUDDIN
2009/2010
SAHABAT
A. PENGERTIAN SAHABAT
Sahabat menurut ulama’ hadis ialah orang yang bertemu Rasulullah dengan pertemuan yang biasa sewaktu Rasulullah masih hidup dalam keadaan Islam dan beriman.
Menurut al-Jahidi orang Islam yang bertemu Rasulullah SAW dan persahabatannya lama sekitar setahun atau lebih dan mereka meriwayatkan hadis.
Menurut Hasbuyah Shiddiqi adalah orang yang menjaln persahabatan dengan Nabi dengan persahabatan yang mesra dengan iman dan taqwa.
B. CARA MENGIDENTIFIKASI SAHABAT
Adanya kabar Mutawatir (informasi yang umum).
Adanya kabar yang masyhur (terkenal). Seperti persahabatan Abu Khurairah.
Diakui oleh sahabat yang lain.
Ada pengakuan dari Tabi’in.
Pengakuan dari sahabat (adil). Adil yang dimaksud adalah integritas diakui (tidak pernah berbohong dst).
TABI’IN
Menurut Ulama’ hadis Tabi’in adalah orang yang berjumpa dengan sahabat perjumpaan sebentar atau lama dan mereka dalam keadaan Islam.
TIBI’IT TABI’IN
Menurut Ulama’ hadis tabi’it tabi’in adalah orang yang berjumpa dengan tabi’it walaupun perjumpaannya lama atau sebentar dalam keadaan beriman dan Islam.
MUHADHRAMIN
Muhadhramin adalah orang yang hidup pada zaman jahiliyah dan zaman Nabi dalam keadaan Islam dan tidak sempat bertemu Nabi SAW.
Cara penerimaan hadits.
Dalam hal peneriamaan hadits dari Rasulullah SAW tidak mempunyai syarat-syarat tertentu namun dalam periwayatannya baru memiliki syarat-syarat.
Syarat-syarat periwayatan hadits:
Islam
Berakal
Tiadak fasik atau pura-pura munafik
Terhindar dari hal-hal yang dapat merusak dirinya.
Mampu menyampaikan hadis yang dihafalnya
Catatan hadisnya terpercaya
Mengetahui dengan baik makna hadits yang ia sampaikan
Cara periwayat meneriama hadis:
Mendengar
Menceriatakan
Mengabarkan
Mangatakan
Mengigatkan
Senin, 22 Maret 2010
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar